Sabtu, 24 Desember 2011

Kimia Komputasi Dalam Pembelajaran


Kimia Komputasi sangat membantu dalam kegiatan belajar-mengajar, hal ini disebabkan karena kimia komputasi mempunyai nilai-nilai praktis berupa kemampuan atau keterampilan untuk:
  • Membuat konkrit konsep yang abstrak
  • Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat dalam lingkungan belajar.
  • Meminimalkan objek yang terlalu besar
  • Menampilkan objek yang tak dapat diamati dengan mata telanjang
  • Mengamati resonansi
  • Membangkitkan motivasi belajar
  • Menyajikan pesan atau informasi belajar secara cepat, mengatasi batasan waktu maupun ruang
  • Mengontrol arah maupun kecepatan belajar
  • Dapat menghitung sifat molekul yang kompleks dan hasil perhitungannya berkorelasi secara signifikan dengan eksperimen.
  • Dapat sebagai alat hitung –seperti halnya kalkulator- untuk membantu penyelesaian secara numerik dari persamaan matematika yang menggambarkan sifat sistem, misalnya dalam penyelesaian perhitungan stokiometri, termasuk juga otomatisasi alat ukur yang dapat mengkonversi signal elektronik menjadi data numerik.
  • Dapat sebagai alat visualisasi dan animasi
  • Membantu kita mengeksplorasi sifat senyawa dan pada umumnya program tersebut telah dilengkapi dengan visualisasi dan animasi, seperti program HyperChem, Gaussian, Turbomol, Rasmol dll.
  • Menghitung sifat-sifat molekul dan perubahannya maupun melakukan simulasi terhadap sistem-sistem besar (makromolekul seperti protein atau sistem banyak molekul seperti gas, cairan, padatan, dan Kristal cair), dan menerapkan program tersebut pada sistem kimia nyata.
  • Simulasi terhadap makromolekul (seperti protein dan asam nukleat) dan sistem besar bisa mencakup kajian konformasi molekul dan perubahannya (mis. Proses denatrasi protein), perubahan fasa, serta peramalan sifat-sifat makroskopik (seperti kalor jenis) berdasarkan perilaku di tingkat atom.
  • Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat dalam lingkungan belajar.
  • Menampilkan objek yang terlalu besar
  • Menampilkan objek yang tak dapat diamati dengan mata telanjang
  •  Mengamati gerakan yang terlalu cepat
  • Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan
  • Membangkitkan motivasi belajar
  • Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok belajar.
  •  Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi batasan waktu maupun ruang
  • Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar